Dari 29 peminat yang mengembalikan formulir 19 orang, mengikuti seleksi. Saat wawancara beberapa orang calon relawan mengungkapkan bahwa media massa turut mendorong tingginya golongan yang tidak menggunakan hak pilihnya atau secara bermartabat disebut golput.
Beberapa alasan dengan gamblang dikemukakan; bila sebuah dugaan terjadinya penyelewengan bisa jadi korupsi seorang Pemimpin atau pejabat diberitakan media maka itu dipahami pasti bersalah. Celakanya saat ini semua pejabat dalam kelompok legislatif, eksekutif dan yudikatif terwakili dalam pemberitaan korupsi, misalnya.
Maka itu menutupi berapapun jumlah kelompok kelompok pejabat itu yang baik dan bertanggung jawab. Maka warga masyarakat kemudian menjadi "malas" menyalurkan hak suaranya.
Mereka calon relawan juga sepaham bahwa alasan alasan ideologis seperti ini relatif lebih sulit untuk diundang datang ke TPS bila dibandingkan golput dengan alasan teknis seperti jauhnya TPS dari tempat tinggal.
Bila ini kita sikapi maka Media massa haruslah juga menambahkan bahwa masih banyak atau sedikitnya ada pejabat kita yang bersih.